Di antara kejeniusan Amirul Mukminin Umar bin al-Khatthab adalah gagasan
menghubungkan Laut Merah dengan Laut Putih Tengah dengan berbagai
potensi domestik yang telah dikenal pada zamannya. Juga kemampuannya
mewujudkan proyek tersebut dalam waktu yang relatif singkat sehingga
terusan tersebut bisa dilalui kapal-kapal.
Musim dingin tahun 641-642 M, setelah Amru bin Ash ra, wali Mesir kala
itu, mendapatkan izin dari Amir Mukminin Umar bin al-Khatthab ra, ia
membuka terusan yang menghubungkan antara Laut Qalzim dengan Laut Romawi
atau di posisinya sekarang,dikenal dengan nama Terusan Amirul Mukminin.
Al-Qadha’i berkata, Umar bin al-Khatthab telah menginstruksikan kepada
Amru bin al-Ash, pada saat musim paceklik untuk mengeruk teluk yang
berada di samping Fusthath, kemudian dialiri dengan air dari Sungai Nil
hingga Laut Qalzim. Belum sampai setahun, teluk ini pun bisa dilalui
oleh kapal dan digunakan untuk mengangkut logistik ke Makkah dan
Madinah. Teluk ini pun bisa dimanfaatkan penduduk dua tanah suci
tersebut sehingga disebut Teluk Amirul Mukminin. Al-Kindi menuturkan,
bahwa teluk tersebut dikeruk pada tahun 32 H dan selesai hanya dalam
waktu enam bulan. Kapal-kapal pun sudah bisa lalu lalang menyusuri teluk
tersebut hingga sampai di Hijaz pada bulan ketujuh.
Terusan ini sangat membantu penduduk Mesir hingga era Khalifah Abu
Ja’far al-Manshur, yang dibendungnya untuk memutus aliran dan dukungan
Mesir terhadap perlawanan Muhammad bin Abdullah bin Hasan bin Hasan bin
Ali bin Abi Thalib di Hijaz.
Sebagian sumber sejarah juga menyebutkan, bahwa Amru bin al-Ash telah
memikirkan untuk menghubungkan dua Laut Putih dan Merah, namun tampaknya
yang dimaksud adalah terusan lain, yang membelah antara Selat Timsah
dengan Barzakh, antara Mesir dan Sinai hingga Laut Tengah. Hanya saja,
rencana ini telah dibatalkan karena pertimbangan militer yang ada pada
zamannya.
Pada zaman Khilafah Utsmaniyyah, teluk ini telah dibersihkan tiap tahun.
Pada musim dingin, teluk ini biasanya ditutup kemudian dikeruk dan
dibersihkan seperti perayaan. Biasanya dilakukan pada bulan Agustus.
Lumpur yang dikeruk tersebut kemudian diangkat dan ditimbun di samping
kanan-kiri aliran teluk. Pada era Khilafah Utsmaniyyah, teluk ini banyak
menarik perhatian penduduk setempat.
Hanya Sekadar Manusia Biasa. Kesempurnaan Hanya Pada Allah.. Saling Berbagi & Melangkah Bersama Menuju Sukses Dunia-Akhirat... ^_^
ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH...
ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH... SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI...
Blog ini berisi share dari berbagai situs yang kami telusuri, yang terkadang kami cantumkan sumbernya, namun juga terkadang tidak kami cantumkan sumbernya karena sesuatu hal, maka kami mohon ma'af jika ada artikel dari blog lain yang kami copy paste disini ternyata tidak kami cantumkan sumbernya.
SEMOGA BERMANFA'AT...
Blog ini berisi share dari berbagai situs yang kami telusuri, yang terkadang kami cantumkan sumbernya, namun juga terkadang tidak kami cantumkan sumbernya karena sesuatu hal, maka kami mohon ma'af jika ada artikel dari blog lain yang kami copy paste disini ternyata tidak kami cantumkan sumbernya.
SEMOGA BERMANFA'AT...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar