ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH...

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH... SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI...
Blog ini berisi share dari berbagai situs yang kami telusuri, yang terkadang kami cantumkan sumbernya, namun juga terkadang tidak kami cantumkan sumbernya karena sesuatu hal, maka kami mohon ma'af jika ada artikel dari blog lain yang kami copy paste disini ternyata tidak kami cantumkan sumbernya.
SEMOGA BERMANFA'AT...

Rabu, 03 Oktober 2012

TERJATUH...

Foto: Ini sebuah anekdot tentang masa dimana ketika pergi haji di Indonesia masih menggunakan kapal laut.

Saat itu ada salah sebuah kapal yang tiba-tiba mesinnya sempat mati dan untuk sesaat terombang-ambing di laut lepas. Tentu saja para penumpang yang merupakan jama'ah calon haji (kecuali yang udah pergi haji sebelumnya, berarti calon haji dua kali) menjadi panik dan resah. Macam-macam sikap dan reaksi mereka, sebagian besar berdzikir, sebagian hanya gelisah, sebagian mondar-mandir di geladak kapal.

Tiba-tiba ada salah seorang penumpang yang terjatuh ke laut ! Ramailah suasan di kapal tersebut terutama di bagian sebelah kiri geladak dimana penumpang yang jatuh tadi berdiri. Rupanya awak kapal berada cukup jauh dari tempat itu sehingga pertolonganpun menjadi terasa berjalan lambat. Lalu tiba-tiba.... ada salah seorang penumpang yang terjun dari atas kapal. Walau awalnya ia terlihat agak gugup namun akhirnya dengan sigap ia segera berenang ke arah penumpang yang terjatuh tadi. Penumpang yang lainpun tergerak untuk membantu dengan mencari tali tambang untuk diikatkan pada sebuah ban untuk membantu mereka berdua yang ada di laut.

Sesampainya di atas kapal, para penumpang yang lain seperti diberi aba-aba mereka bertepuk tangan seraya berebut memeluk dan mengucapkan selamat dan berterima kasih kepada si penolong tadi. Tapi apa yang terjadi?

Si Penolong tadipun sambil sedikit berteriak ia berkata, "Iya.. iya... saya tahu kalian senang saya bisa menolong bapak yang tercebur ke laut tadi. Tapi tolong jawab satu saja pertanyaan dari saya..", orang-orangpun ramai menyahut, "...Silahkan anak muda. Apa yang hendak kau tanyakan?"

Si Penolong tadi segera berujar, "Sekarang saya mau tanya.... siapa di antara kalian yang tadi mendorong saya hingga terjatuh ke laut?!"

Para penumpangpun tak ada yang berani bicara.

Sob, cerita di atas pertama kali saya dengar dari sebuah kaset lawak yang dibawakan oleh Warkop. Lucu aja waktu dengerin pertama kali, saya waktu itu masih SMP. Tentu saja waktu mendengar saat itu hanya sebatas hiburan. Ketika saya kebetulan sedang mengingat anekdot tersebut. Ternyata ada pelajaran yang bisa kita ambil disana.

Terkadang dalam suatu kondisi dimana dibutuhkan seseorang 'pahlawan' untuk memulai sebuah perbaikan atau perubahan, maka pahlawan itu tidak bisa kita hanya menunggu saja kedatangannya. Ada kalanya seseorang perlu di 'jorogin' (bahasa betawi, artinya didorong) agar dia mau berbasah-basahan. Nah ketika seorang sudah tercebur karena ada yang mendorong baik itu disengaja atau tidak, mau tidak mau dia akan basah. Ketika ia mulai basah dan bereaksi seperti anekdot di atas, akan timbullah simpati dan solidaritas dari yang lain untuk membantunya. Terlepas dari niat awal si penolong yang mulanya terpaksa menolong orang yang tenggelam tadi, tapi ternyata ia berhasil menarik simpati dan solidaritas dari yang lain. Yang jelas ia telah berhasil menjadi penggerak bagi orang lain agar turut membantunya.

Mungkin diantara sobat ada yang punya interpretasi lain tentang anekdot di atas, silahkan saja. Yang jelas kita memang kadang butuh orang-orang yang seperti di atas agar ia bisa menjadi motivator dan penggerak bagi orang lain. Baik dalam kehidupan di masyarakat, dakwah, bisnis, pekerjaan, dll. Klo menikah.. perlu di jorogin gak ya? :)

Wallahu a'lam

Xmalang, 24092012Ini sebuah anekdot tentang masa dimana ketika pergi haji di Indonesia masih menggunakan kapal laut.

Saat itu ada salah sebuah kapal yang tiba-tiba mesinnya sempat mati dan untuk sesaat terombang-ambing di laut lepas. Tentu saja para penump
ang yang merupakan jama'ah calon haji (kecuali yang udah pergi haji sebelumnya, berarti calon haji dua kali) menjadi panik dan resah. Macam-macam sikap dan reaksi mereka, sebagian besar berdzikir, sebagian hanya gelisah, sebagian mondar-mandir di geladak kapal.

Tiba-tiba ada salah seorang penumpang yang terjatuh ke laut ! Ramailah suasan di kapal tersebut terutama di bagian sebelah kiri geladak dimana penumpang yang jatuh tadi berdiri. Rupanya awak kapal berada cukup jauh dari tempat itu sehingga pertolonganpun menjadi terasa berjalan lambat. Lalu tiba-tiba.... ada salah seorang penumpang yang terjun dari atas kapal. Walau awalnya ia terlihat agak gugup namun akhirnya dengan sigap ia segera berenang ke arah penumpang yang terjatuh tadi. Penumpang yang lainpun tergerak untuk membantu dengan mencari tali tambang untuk diikatkan pada sebuah ban untuk membantu mereka berdua yang ada di laut.

Sesampainya di atas kapal, para penumpang yang lain seperti diberi aba-aba mereka bertepuk tangan seraya berebut memeluk dan mengucapkan selamat dan berterima kasih kepada si penolong tadi. Tapi apa yang terjadi?

Si Penolong tadipun sambil sedikit berteriak ia berkata, "Iya.. iya... saya tahu kalian senang saya bisa menolong bapak yang tercebur ke laut tadi. Tapi tolong jawab satu saja pertanyaan dari saya..", orang-orangpun ramai menyahut, "...Silahkan anak muda. Apa yang hendak kau tanyakan?"

Si Penolong tadi segera berujar, "Sekarang saya mau tanya.... siapa di antara kalian yang tadi mendorong saya hingga terjatuh ke laut?!"

Para penumpangpun tak ada yang berani bicara.

Sob, cerita di atas pertama kali saya dengar dari sebuah kaset lawak yang dibawakan oleh Warkop. Lucu aja waktu dengerin pertama kali, saya waktu itu masih SMP. Tentu saja waktu mendengar saat itu hanya sebatas hiburan. Ketika saya kebetulan sedang mengingat anekdot tersebut. Ternyata ada pelajaran yang bisa kita ambil disana.

Terkadang dalam suatu kondisi dimana dibutuhkan seseorang 'pahlawan' untuk memulai sebuah perbaikan atau perubahan, maka pahlawan itu tidak bisa kita hanya menunggu saja kedatangannya. Ada kalanya seseorang perlu di 'jorogin' (bahasa betawi, artinya didorong) agar dia mau berbasah-basahan. Nah ketika seorang sudah tercebur karena ada yang mendorong baik itu disengaja atau tidak, mau tidak mau dia akan basah. Ketika ia mulai basah dan bereaksi seperti anekdot di atas, akan timbullah simpati dan solidaritas dari yang lain untuk membantunya. Terlepas dari niat awal si penolong yang mulanya terpaksa menolong orang yang tenggelam tadi, tapi ternyata ia berhasil menarik simpati dan solidaritas dari yang lain. Yang jelas ia telah berhasil menjadi penggerak bagi orang lain agar turut membantunya.

Mungkin diantara sobat ada yang punya interpretasi lain tentang anekdot di atas, silahkan saja. Yang jelas kita memang kadang butuh orang-orang yang seperti di atas agar ia bisa menjadi motivator dan penggerak bagi orang lain. Baik dalam kehidupan di masyarakat, dakwah, bisnis, pekerjaan, dll. Klo menikah.. perlu di jorogin gak ya? :)

Wallahu a'lam

Xmalang, 24092012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar