JERUSALEM — Hujan roket yang menghantam jalur Gaza membuat
kelompok hacker Anonymous bereaksi dengan merusak sejumlah situs milik
Israel. Tak hanya itu, melalui sebuah video yang diposting di YouTube,
mereka mengobarkan cyberwar.
Pemerintah Israel mengaku telah menjadi korban kampanye massal (Global)
perang dunia maya. Setidaknya ada jutaan upaya untuk meretas (hack)
sejumlah situs web negara itu sejak Israel menyerang Gaza empat hari
lalu.
Seperti diketahui, Anonymous meretas sejumlah situs penting
sebagai reaksi atas serangan brutal Israel dan ancaman pemerintah negera
zionis tersebut untuk memotong jaringan internet agar tak bisa diakses
warga Gaza.
Menteri Keuangan Israel, Yuval Steinitz, saat berbicara di hadapan
pertemuan kabinet mingguan, mengatakan, Pemerintah Israel kini
melancarkan perang di "front kedua—sejumlah serangan dunia maya terhadap
Israel".
Steinitz mengatakan, dalam empat hari terakhir Israel dilaporkan,
mengalami sedikitnya 44 juta kali upaya serangan cyber telah menyerbu
situs pemerintahan Israel, dan kemungkinan serangan ini masih akan terus
berlanjut.
Sehari sebelumnya, kelompok aktivis online Anonymous mengaku telah
menjebol puluhan situs web lembaga negara Israel dan sebuah bank papan
atas. Serangan dunia maya Anonymous itu sebagai protes atas serangan
udara mematikan negara Yahudi tersebut terhadap warga Palestina.
Dilansir dari Dailycaller, Senin (19/11/2012), dalam pesan yang diklaim
merupakan Anonymous Collective, kelompok itu berjanji akan melakukan
segala upaya untuk melumpuhkan sistem internet Israel, mulai dari hack, deface, docks, hijack, mencuri informasi di database, mengambil alih admin dan mematikan DNS.
Sebelumnya, kelompok hacker terkenal ini mengklaim telah merusak
database hampir 700 website Israel, termasuk Bank of Jerusalem. Situs
Kementerian Luar Negeri Israel juga sempat down. Saking seriusnya
terhadap perang ini, sampai Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz
menyatakan pemerintahannya kini menghadapi medan perang kedua di dunia
maya.
Steinitz tidak menyebutkan siapa yang diyakini Israel sebagai pihak yang
bertanggung jawab, tetapi mengatakan bahwa pemerintah telah berhasil
menangkis hampir semua serangan sehingga terhindar dari terjadinya
gangguan serius atau kerusakan lainnya.
Israel dan Palestina tengah berusaha untuk mengeksploitasi media sosial
dalam upaya mereka untuk memenangi opini publik di tengah meletusnya
kekerasan terburuk di Timur Tengah dalam empat tahun terakhir.
Hari Sabtu lalu, Anonymous mengaku telah menjebol atau menghapus
database dari hampir 700 situs web swasta dan publik Israel, termasuk
milik kantor Bank of Jerusalem. Kelompok itu juga mengklaim sempat
menjebol situs web kementerian luar negeri sebagai protes atas ancaman
Israel untuk memotong komunikasi internet di Jalur Gaza.
"Sudah terlalu lama, Anonymous berdiri bersama seluruh dunia dan
menyaksikan dengan putus asa perlakuan biadab, brutal, dan keji terhadap
orang-orang Palestina di tempat yang disebut 'Daerah Pendudukan' oleh
Angkatan Pertahanan Israel," kata Anonymous dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar