1. pemikiran liberal ciri-cirinya | mendewakan
apa yang mereka anggap sebagai 'isi' dan menyepelekan apa yang mereka
anggap 'kulit'
2. liberalis menjauhkan Muslim dengan menyepelekan 'kulit' dan menekankan 'isi' | sekilas terlihat masuk akal, sejatinya sesat
3. "nggak penting kerudung-jilbabnya (kulitnya), yang penting baik (isinya)" | ini contoh pemikiran liberal
4. "nggak penting syariatnya (kulitnya), yang penting hasilnya (isinya) | ini pun contoh pemikiran liberal
5. "nggak penting shalat (kulitnya), yang penting ingat Allah (isinya)" | sama, inipun pemikiran liberal
6. "nggak masalah apapun agamanya (kulitnya), semua agama ajarin baik kok (isinya)" | contoh lagi pemikiran liberal
Hanya Sekadar Manusia Biasa. Kesempurnaan Hanya Pada Allah.. Saling Berbagi & Melangkah Bersama Menuju Sukses Dunia-Akhirat... ^_^
ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH...
ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH... SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI...
Blog ini berisi share dari berbagai situs yang kami telusuri, yang terkadang kami cantumkan sumbernya, namun juga terkadang tidak kami cantumkan sumbernya karena sesuatu hal, maka kami mohon ma'af jika ada artikel dari blog lain yang kami copy paste disini ternyata tidak kami cantumkan sumbernya.
SEMOGA BERMANFA'AT...
Blog ini berisi share dari berbagai situs yang kami telusuri, yang terkadang kami cantumkan sumbernya, namun juga terkadang tidak kami cantumkan sumbernya karena sesuatu hal, maka kami mohon ma'af jika ada artikel dari blog lain yang kami copy paste disini ternyata tidak kami cantumkan sumbernya.
SEMOGA BERMANFA'AT...
Tampilkan postingan dengan label KETAHUILAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KETAHUILAH. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 26 Januari 2013
SIMBOL APA YANG TERDAPAT DI GEDUNG MAHKAMAH AGUNG ISRAEL?
ANDA mungkin belum pernah langsung ke Israel—atau Palestina yang sedang
dijajah. Tapi Anda bisa melihatnya di internet. Coba Anda lihat gedung
di atas, apakah ada sesuatu yang aneh? Mungkin foto biasa saja. Tapi ada
yang ganjil di Gedung Mahkamah Agung Israel. Sejak lama, media-media
secara sembunyi-sembunyi menuturkan adanya simbol-simbol yang “tidak
biasa” dan ruangan serta arsitektur yang sarat dengan hal-hal spiritual.
Gedung Mahkamah Agung Israel berada satu kompleks dengan Gedung Parlemen Israel (Knesset), Gedung Departemen Luar Negeri, gedung Bank Central, dan Holocaust Museum. Kompleks gedung-gedung pemerintahan yang megah ini terletak di bagian barat kota Yerusalem, dipersiapkan dan dibangun dengan persetujuan pemerintah Israel sejak tahun-tahun awal kemerdekaan Israel (sejak 1948 sampai dengan 1998), dipimpin oleh seorang Yahudi terkemuka yang bekerja di bawah mandat Illuminati.
Gedung Mahkamah Agung Israel berada satu kompleks dengan Gedung Parlemen Israel (Knesset), Gedung Departemen Luar Negeri, gedung Bank Central, dan Holocaust Museum. Kompleks gedung-gedung pemerintahan yang megah ini terletak di bagian barat kota Yerusalem, dipersiapkan dan dibangun dengan persetujuan pemerintah Israel sejak tahun-tahun awal kemerdekaan Israel (sejak 1948 sampai dengan 1998), dipimpin oleh seorang Yahudi terkemuka yang bekerja di bawah mandat Illuminati.
PERCAYA PADA HADITS, PENJAJAH ISRAEL TANGKAL ROKET HAMAS DENGAN POHON GHORQOD
Redaksi Salam-Online –
Pohon-pohon yang ditanam di sekitar perbatasan Israel dengan Jalur Gaza berfungsi untuk menghalangi pandangan pejuang Palestina yang ada di Jalur Gaza. Dengan itu diharapkan serangan roket Mujahidin akan menjadi tidak akurat.
“Dengan cara ini warga Israel yang tinggal di sekitar Gaza dapat lebih terlindungi dan di sisi lain dapat juga menikmati pemandangan hijau,” ujar salah satu pejabat militer Israel, Brigjen Elkabetz, seperti dikutip Israel National News, Jumat (25/1/2013).
Rabu, 09 Januari 2013
HARI KIAMAT, MENGERINGNYA SUNGAI EUFRAT
Dalam riwayat lainnya, Rasulullah bersabda;
‘‘Sudah dekat suatu masa di mana sungai Eufrat akan menjadi surut airnya lalu ternampak perbendaharaan daripada emas, maka barang siapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu.’’ (HR Bukhari Muslim)
Imam Bukhari juga meriwayatkan hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda;
‘‘Segera Sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya.’’ (Imam Abu Dawud juga meriwayatkan hadis yang sama)
ISTRI PRESIDEN TURKI KONSISTEN BERJILBAB
Beda dengan para ibu negara sebelumnya, Hayrunnisa memilih tetap berkerudung. Padahal pada pemerintahan sebelumnya, jilbab sempat dilarang masuk ke lembaga-lembaga resmi negara. Saran agar ia menanggalkan jilbab, tak pernah diindahkannya.
Kendati berjilbab, Hayrunnisa selalu tampil menawan. Ia membuang jauh anggapan bahwa jilbab identik dengan baju kedodoran, tak modis, dan kumuh. Ia tampil rapi, anggun, dan tetap dalam kaidah syar'i. Namun lagi-lagi, ia selalu meminta agar jangan menilainya dari pakaian, tapi dari karya yang dihasilkan.
5 BOCAH AJAIB YANG MENGGEMPARKAN DUNIA

ALLAH memang Maha Kuasa atas segalanya. Terbukti 5 bocah ajaib berhasil menggemparkan dunia. Siapa saja mereka ?
1.> Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i
Sebuah keajaiban di Abad 20. Sayyid Muhammad Hussein Tabataba'i, seorang bocah yang sudah hafal surat-surat dalam Al-Qur'an dan sudah bisa menafsirkannya dan sudah mendapat gelar Doktor di usia 7 tahun di Hijaz Collage Islamic University di Inggris.
Minggu, 06 Januari 2013
BUDHA TELAH MENGGAMBARKAN DATANGNYA NABI MUHAMMAD?
Membaca beberapa artikel dari Internet ada hal yang cukup menarik bahwa ada beberapa saudara Muslim yang mengkaitkan Nabi Dzulkifli atau mungkin Nabi Idris sebagai Sidharta dan bahwa Pohon Tin (QS 95:1) adalah Pohon Bodi. Sehingga ada yang memasukkan Budha sebagai salah satu utusan Tuhan. Mungkin ini masih perlu pengkajian lagi.
Kalau kita bertanya pada pemeluk Budha tentang Tuhan, maka mereka tidak akan mengakui bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan. Karena dalam pemikiran mereka alam semesta ada dengan sendirinya. Agama mereka lebih menekankan sistem etika. Sehingga sekilas Agama Budha bisa dianggap sebagai Atheisme yang luhur. Tetapi ini mungkin pendapat Budha belakangan. Ketika Sidharta masih hidup, beliau mengakui adanya Tuhan pencipta alam.
KARTUNIS BRAZIL ADALAH MUSUH UTAMA ZIONIS ISRAEL NOMOR 3

Carlos Latuff adalah seorang kritikal kartunis. Dilahirkan 44 tahun yang lalu di Brazil, Latuff memiliki darah keturunan Arab dari Lebanon. Karya-karyanya meliputi berbagai tema, termasuk anti-globalisasi, anti-kapitalisme, dan anti-intervensi militer AS. Latuff terkenal dengan karya-karyanya yang menyoroti Israel-Palestina dan, baru-baru ini, peristiwa Arab Spring. Latuff sendiri telah menggambarkan karyanya sebagai “kontroversial”.
BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW, TERNYATA JUGA NABI UMAT HINDU
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "KALKY AUTAR" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw.
HALAL BERSETUBUH DENGAN MUSUHMU
Dasar itu pula yang harus dipegang mata-mata Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel). Tentu saja, seks menjadi senjata andalan kaum perempuan. Karena itu pula, Rabbi Ari Shvat mengeluarkan fatwa: agen Mossad perempuan boleh bersetubuh dengan musuh untuk mencapai misinya.
Kesimpulan rabbi dari Tzomet Institute itu berdasarkan hasil kajian yang dilansir awal bulan ini. “Dibolehkan berhubungan badan dalam beberapa kasus ekstrem dan jarang jika itu merupakan solusi paling cepat dan efisien untuk memperoleh informasi atau menghentikan tindakan membahayakan negara,” kata Rabbi Shvat, seperti dilansir surat kabar Haaretz dua tahun lalu.
"BLUSUKAN" ALA UMAR
Pada suatu malam menjelang dinihari Khalifah Umar bin Khaththab bersama seorang pembantunya melakukan inspeksi ke pinggiran kota. Dari salah satu rumah yang dilewatinya, Umar mendengar percakapan dua orang wanita, ibu dan anak gadisnya:
Ibu: "Campur saja susunya dengan air (agar lebih banyak)"
Anak: "Bagaimana aku bisa melakukannya sedangkan Khalifah telah mengeluarkan peraturan yang melarangnya."
Ibu: "Khalifah tidak akan mengetahuinya."
Anak: "Kalau Khalifah tidak mengetahuinya, maka pasti Allah mengetahuinya."
Selasa, 01 Januari 2013
HARAPAN UNTUK TAHUN DEPAN? OMONG KOSONG!
[2] Beberapa orang tua yang sedang khusyu di Mushalla terkejap dikagetkan bunyi petasan yang keras. Itukah cerminan harapanmu untuk tahun depan? OMONG KOSONG!
[3] Kau mengaku beragama Islam; kau mengaku bertuhan [yaitu Allah Ta'ala]. Tapi ketika datang panggilan menyembah, kau abaikan. Itukah cerminan harapanmu untuk tahun depan? OMONG KOSONG!
[4] Kau cela pemerintah... kau cela koruptor...kau cela penyebab kemiskinan...kini kemana uangmu terhambur? Kau adalah sampah malam ini...sesampah anai beterbangan sisa mercon dan kembang api. Itukah harapanmu tahun depan? OMONG KOSONG + SAMPAH!!!! Lengkap sudah kedunguannya:
DERITA MUSLIM AHWAZ DARI PENJAJAH SYI'AH IRAN
Penyiksaan terhadap warga Ahwaz yang mayoritas adalah Ahlussunnah etnis
Arab terus berlangsung. Akan tetapi karena media massa tidak berada di
tangan mereka, maka dunia Islam pun tak tahu tentang mereka.
Mereka terus berjuang untuk merebut kembali wilayah mereka dari Penjajah Iran yang selama ini merampas kekayaan alam mereka, yaitu minyak. Di samping menindas mereka karena perbedaan etnis dan ideologi. Sebab Syi’ah Iran adalah etnis Persia yang sejak dulu terkenal sangat membenci bangsa Arab, apalagi yang Ahlussunnah.
Mereka terus berjuang untuk merebut kembali wilayah mereka dari Penjajah Iran yang selama ini merampas kekayaan alam mereka, yaitu minyak. Di samping menindas mereka karena perbedaan etnis dan ideologi. Sebab Syi’ah Iran adalah etnis Persia yang sejak dulu terkenal sangat membenci bangsa Arab, apalagi yang Ahlussunnah.
MERAYAKAN TAHUN BARU ? BISA JADI KAMU TERGOLONG YAHUDI !

Begitulah bunyi The World Book Encyclopedia tahun 1984, volume 14, halaman 237 ketika menjelaskan makna tanggal 1 Januari. Perayaan tahun baru 1 Januari ternyata memiliki sejarah panjang di mana orang Romawi mempersembahkan tanggal ini kepada Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan waktu.
Tidak heran, bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yang memiliki dua wajah; wajah yang menghadap ke masa depan dan wajah lainnya menghadap ke masa lalu.
Senin, 24 Desember 2012
5 MITOS KIAMAT SUKU MAYA TERPATAHKAN
Badan antariksa NASA mengeluarkan siaran pers tertanggal 22 Desember yang berjudul “Kenapa Dunia Tidak Berakhir Kemarin”.
Ramalan mengenai kiamat suku Maya muncul dari sebuah kesalahpahaman tentang kalender perhitungan panjang Maya kuno, yang mengakhiri siklus 400 tahun yang disebut b'ak'tun pada 21 Desember 2012, yang merupakan hari titik balik matahari pada musim dingin.
ISLAM BERTAMBAH, KRISTEN BERKURANG DI INGGRIS
Dari data sensus tersebut, menunjukkan bahwa jumlah populasi kristiani di Inggris mengalami penurunan 11% (4,1 juta) selama dekade terakhir, dari 37,3 juta orang pada tahun 2001 menjadi 33,2 juta pada tahun 2011, sementara pada saat yang sama Jumlah populasi Muslim mengalami
peningkatan hingga 80% (1,2 juta), dari 1,5 juta pada tahun 2001 menjadi 2,7 juta pada 2011, hal ini menjadikan Agama Islam sebagai agama terbesar kedua di Inggris.
BANGSA MONGOL PENYEBAR ISLAM YANG TERLUPAKAN

Para ahli sejarah mempunyai banyak perbedaan pendapat tentang siapa dari kerajaan Mongol yang lebih dulu masuk Islam, yang pasti bukan Genghis Khan. Ada yang berpendapat Chagatai Khan (putra kedua Genghis, penguasau transoxania), Hulagu Khan (Penakluk Baghdad) atau Karachar Nevian (Panglima Perang Chagatai).
Kita sampingkan saja siapa yang Islam pertama kali dari Dinasti Mongol. Setelah sukses menaklukan Baghdad dan mendirikan kerajaan-kerajaan otonom di wilayah yang ditaklukan. para raja kerajaan
otonom ((Genghis membagi Kerajaannya bagi tiga putranya) ) tadi banyak yang masuk Islam dan memutuskan hubungan dengan Mongol Pusat. Tokoh yang terkenal jelas si Timur Lenk (Tamerlane).
SANTA CLAUS, SEBUAH REKAYASA

Ironisnya, perayaan natal kudus yang konon untuk memperingati kelahiran sang juru selamat: Yesus Kristus, maknanya justru tergantikan oleh maraknya mitos dan legenda sang pemberi hadiah: santa claus. Figur Tuhan Yesus sebagai tokoh sentral telah terpinggirkan oleh hegemoni dan gegap gempitanya komersialisme yang diusung Barat Kristen Liberal lewat tokoh tambun yang berpakaian serba merah serta bertopi jambul.
Ada beberapa mitos berhubungan dengan asal-usul santa claus, sejatinya sosok dermawan tersebut bernama Nicholas, berasal dari Lycia di Patara (Asia Kecil). Nicholas adalah seorang uskup yang murah hati, suka menolong orang miskin. Mitos Nicholas sebagai uskuppun telah dipelintir oleh kaum pagan sebagai figur yang suka membagi-bagikan hadiah untuk anak-anak yang baik serta menghukum anak-anak jahat dengan kekuatan sihir. Santa Nicholas gemar mengendarai kereta yang ditarik oleh rusa-rusa kutub.
MISTERI PERMINTAAN AZRIEL WEIZMANN
Setelah mempelajari biokimia di Swiss dan Jerman, Weizmann hijrah ke Inggris pada tahun 1905 dan dipercaya sebagai Juru Bicara Zionis Eropa. Dalam perang dunia pertama, Jerman selangkah lebih maju dalam teknologi persenjataan ketimbang pihak Sekutu. Namun berkat penemuan Weizmann, yang berhasil mensintesakan aseton melalui proses fermentasi, yang diperlukan dalam
menghasilkan cordite, bahan pembakar yang berguna bagi katalisator amunisi, Inggris berhasil mensejajarkan diri dengan Jerman.
HUKUM-HUKUM TERKAIT PERAYAAN HARI RAYA KAUM MUSYRIKIN
![Foto: Hukum-Hukum Terkait perayaan hari raya orang-orang Musyrik
Hari Raya adalah masalah agama dan akidah, bukan masalah keduniaan. Maka hari raya orang-orang yang menyembah selain Allah Pencipta semesta alam adalah perayaan yang mengekspresikan keyakinan yang batil, yang menunjukkan perbuatan syirik dan kekufuran mereka.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
“Bahwasanya hari-hari raya itu merupakan bagian dari lingkup syariat, ajaran dan ibadah….seperti halnya kiblat, shalat dan puasa. Maka tidak ada bedanya antara menyepakati mereka didalam hari raya mereka dengan menyepakati mereka didalam segenap ajaran mereka….bahkan hari-hari raya itu merupakan salah satu ciri khas yang membedakan antara syariat-syariat (agama) yang ada. Juga (hari raya) itu merupakan salah satu syiar yang paling mencolok.”(Iqtidha’ Shiratil Mustaqim hal. 292)
Maka berikut sikap seorang muslim terhadap hari raya orang-orang musyrik.
1. Tidak Menghadiri Hari Raya Mereka
Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah (salah seorang ulama ahlulhadits, Anggota Haiatul Kibarul Ulama (Badan Ulama Besar) Saudi Arabia) berkata:
“Berbaurnya kaum muslimin dengan selain muslimin dalam acara hari raya mereka adalah haram. Sebab, dalam perbuatan tersebut mengandung unsur tolong menolong dalam hal perbuatan dosa dan permusuhan. Allah berfirman :
وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah kalian tolong menolong didalam dosa dan pelanggaran.” (Al Maidah:2)…..
Oleh karena itu para ulama mengatakan bahwa kaum muslimin tidak boleh ikut bersama orang-orang kafir dalam acara hari raya mereka karena hal itu menunjukan persetujuan dan keridhaan terhadap agama mereka yang batil.”
Ibnul Qayyim -Rahimahullah– menyatakan:
“Kaum muslimin tidak boleh menghadiri perayaan Hari-hari Raya kaum musyrikin menurut kesepakatan para ulama yang berhak memberikan fatwa. Para ulama fikih dari madzhab yang empat sudah menegaskan hal itu dalam buku-buku mereka. Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Umar bin Al-Khattab Radhiallahu ‘anhu (sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) bahwa beliau pernah berkata: “Janganlah menemui orang-orang musyrik di gereja-gereja mereka pada Hari Raya mereka. Karena kemurkaan Allah sedang turun di antara mereka.” Umar juga pernah berkata: “Jauhilah musuh-musuh Allah itu pada Hari Raya mereka.” Imam Al-Baihaqi juga meriwayatkan dengan sanad yang bagus dari Abdullah bin Amru Radhiallahu ‘anhuma (sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) beliau pernah berkata: “Barangsiapa lewat di negeri non Arab, lalu mereka sedang merayakan Hari Nairuz dan festival keagamaan mereka, lalu ia meniru mereka hingga mati, maka demikianlah ia dibangkitkan bersama mereka di Hari Kiamat nanti.” (Lihat Ahkaamu Ahlidz Dzimmah I : 723-724).
2. Tidak Memberikan Ucapan Selamat Hari Raya
Di dalam salah satu fatwanya, beliau (Asy Syaikh Ibnu Utsaimin) mengatakan bahwa memberikan ucapan selamat hari raya Natal kepada kaum Nashrani dan selainnya dari hari-hari raya orang kafir adalah haram. Keharaman tersebut disebabkan adanya unsur keridhaan dan persetujuan terhadap syiar kekufuran mereka, walaupun pada dasarnya tidak ada keridhaan terhadap kekufuran itu sendiri. Beliau pun membawakan ayat yaitu :
إِن تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ ۖ وَلَا يَرْضَىٰ لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ ۖ وَإِن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
“Bila kalian kufur maka sesungguhnya Allah tidak butuh kepada kalian. DIA TIDAK RIDHA ADANYA KEKUFURAN pada hamba-hamba-Nya. (Namun) bila kalian bersyukur maka Dia ridha kepada kalian.” (Az Zumar:7).
Beliau juga menambahkan bahwa bila mereka sendiri yang mengucapkan selamat hari raya tersebut kepada kita maka kita tidak boleh membalasnya karena memang bukan hari raya kita.
(Lihat Majmu’uts Tsamin juz 3 dan Al Muntaqa min Fatawa Asy Syaikh Dr. Shalih Al Fauzan 1/255)
Adapun memberi ucapan selamat hari raya kepada orang-orang nashrani atau yahudi maka ia adalah haram berdasarkan kesepakatan para ulama sebagaimana disebutkan Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam kitab Ahkam Ahli Adz-Dzimmah.
“Dan adapun memberikan ucapan selamat untuk syiar-syiar kekufuran yang bersifat khusus maka ia adalah haram secara ijma`, seperti mengucapkan selama untuk hari raya dan puasa mereka dengan mengatakan : “hari raya yang diberkahi untuk anda. Maka yang seperti ini kalaupun orang yang mengucapkan selamat dari kekufuran maka perbuatan itu termasuk yang diharamkan. Dan ia sama dengan memberikan selamat untuk sujudnya kepada salib. Bahkan itu lebih besar dosanya dan lebih dimurkai oleh Allah daripada memberikan selamat atas perbuatannya meminum khamar, membunuh, melakukan zina dan yang semacamnya. Dan banyak orang yang tidak memiliki penghormatan terhadap Ad-dien (agama Islam) terjatuh dalam hal itu dan ia tidak mengetahui apa yang telah ia lakukan. Maka siapa yang memberi selamat kepada seseorang yang melakukan perbuatan dosa, atau bid’ah, atau kekafiran, berarti ia telah membuka dirinya kepada kemurkaan ALLAH.”
Bagaimana jika dilakukan untuk sekedar basa-basi ?
Dan barangsiapa melakukan salah satu dari perbuatan tadi maka dia telah berbuat dosa, baik dia lakukan dalam rangka bermudahanah (bersikap kompromi), mencari keridhaan, malu hati atau selainnya. Sebab, hal itu termasuk bermudahanah dalam beragama, menguatkan mental dan kebanggaan orang-orang kafir dalam beragama.” (Majmu’uts Tsamin juz 3)
Sedangkan mudahanah didalam beragama itu sendiri dilarang oleh Allah. Allah berfirman :
وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ
“Mereka (orang-orang kafir) menginginkan supaya kamu bermudahanah kepada mereka lalu mereka pun bermudahanah pula kepadamu.” (Al Qalam:9)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Oleh karena itu, orang-orang kafir sangat bergembira dengan partisipasinya kaum muslimin dalam sebagian perkara (agama) mereka. Mereka sangat senang walaupun harus mengeluarkan harta yang berlimpah untuk itu.” (Iqtidha’ Shiratil Mustaqim hal.39).
Allah Ta’ala menceritakan mengenai sifat orang beriman
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ
“Dan (orang-orang yang beriman) adalah yang tidak menyaksikan perbuatan zur …” (QS. Al Furqon: 72).
Di antara makna “tidak menyaksikan perbuatan zur” adalah tidak menghadiri perayaan orang musyrik. [Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, 4/484, Mawqi’ Al Islam.]
3. Tidak Menjual Sesuatu Untuk Keperluan Hari Raya Mereka
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menegaskan bahwa seorang muslim yang menjual barang dagangannya untuk membantu kebutuhan hari raya orang-orang kafir baik berupa makanan, pakaian atau selainnya maka ini merupakan bentuk pertolongan untuk mensukseskan acara tersebut. (Perbuatan) ini dilarang atas dasar suatu kaidah yaitu: Tidak boleh menjual air anggur atau air buah kepada orang-orang kafir untuk dijadikan minuman keras (khamr). Demikian halnya, tidak boleh menjual senjata kepada mereka untuk memerangi seorang muslim. (Iqtidha’ Shiratil Mustaqim hal.325)
(Maka dari kaidah diatas, diambil faidah tidak boleh menjual sesuatu kepada orang-orang kafir untuk perayaan hari raya mereka yang merupakan perayaan kekufuran).
4. Bolehkah Menerima Kue dan Hadiah Natal?
Komisi Fatwa Ulama ahlulhadits Saudi Arabia, Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ ditanya, “Bolehkah seorang muslim memakan makanan dari perayaan ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) atau dari perayaan orang musyrik di hari raya mereka atau menerima pemberian yang berhubungan dengan hari raya mereka?”
Jawaban :
“Tidak boleh seorang muslim memakan makanan yang dibuat oleh orang Yahudi dan Nashrani atau orang musyrik yang berhubungan dengan hari raya mereka. Begitu pula seorang muslim tidak boleh menerima hadiah yang berhubungan dengan perayaan tersebut. Karena jika kita menerima pemberian yang berhubungan dengan hari raya mereka, itu termasuk bentuk memuliakan dan menolong dalam menyebarluaskan syi’ar agama mereka. Hal itu pun termasuk mempromosikan ajaran mereka yang mengada-ada dan turut gembira dalam perayaan mereka. Seperti itu pun dapat dianggap menjadikan perayaan mereka menjadi perayaan kaum muslimin. Boleh jadi awalnya mereka ingin mengundang kita, namun diganti dengan yang lebih ringan yaitu dengan memberi makanan atau hadiah saat mereka berhari raya. Ini termasuk musibah dan ajaran agama yang mengada-ada.
...
Sebagaimana pula tidak boleh bagi seorang muslim memberi hadiah kepada non muslim yang berhubungan dengan perayaan mereka.
[Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’no. 2882, pertanyaan kedua, 22: 398-399]
=========
Tambahan faidah (Pertama) :
Ada seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menanyakan kepadanya (yang artinya) : ” Apakah disana ada berhala, dari berhala-berhala orang Jahiliyah yang disembah ?” Dia menjawab, “Tidak”. Beliau bertanya, “Apakah di sana tempat dilaksanakannya hari raya dari hari raya mereka ?” Dia menjawab, “Tidak”. Maka Nabi bersabda, “Tepatillah nadzarmu, karena sesungguhnya tidak boleh melaksanakan nadzar dalam maksiat terhadap Allah dalam hal yang tidak dimiliki oleh anak Adam” [HR. Abu Daud dengan sanad yang sesuai dengan syarat Al-Bukhari dan Muslim]
Hadits diatas menunjukkan, tidak bolehnya menyembelih untuk Allah di bertepatan dengan tempat yang digunakan menyembelih untuk selain Allah ; atau di tempat orang-orang kafir merayakan pesta atau hari raya. Sebab hal itu berarti mengikuti mereka dan menolong mereka di dalam mengagungkan syi’ar-syi’ar mereka, dan juga karena menyerupai mereka atau menjadi wasilah yang mengantarkan kepada syirik. Begitu pula ikut merayakan hari raya (hari besar) mereka mengandung wala’ (loyalitas) kepada mereka dan mendukung mereka dalam menghidupkan syi’ar-syi’ar mereka.
(Ref: kitab At-Tauhid Lish-Shaffil Awwal Al-Aliy, Dr Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan)
============
Tambahan faidah (Kedua)
Tidak terlarang berbuat baik kepada non muslim namun Perlu Dipahami perbedaan antara Berbuat Baik dan Wala’ (Loyal)
Allah Ta’ala berfirman:
لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يعني يحبون وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka ... ” (QS. Al Mujaadalah: 22)
Dan Allah Taála berfirman :
لَّا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik (birr) dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. ( QS. Al Mumtahanah : 8 )
Perlu kiranya dipahami bahwa birr (berbuat baik) itu jauh berbeda dengan wala’ (bersikap loyal). Fakhruddin Ar Rozi -rahimahullah- mengatakan, “Allah tidak melarang kalian berbuat baik (birr) kepada mereka (orang kafir). Namun yang Allah larang bagi kalian adalah loyal (wala’) pada mereka. Inilah bentuk rahmat pada mereka, padahal ada permusuhan sengit dengan kaum muslimin. Para pakar tafsir menjelaskan bahwa boleh kaum muslimin berbuat baik (birr) dengan orang musyrik. Namun dalam hal loyal (wala’) pada mereka itu tidak dibolehkan.”[Mafatihul Ghoib, Fakhruddin Ar Rozi, 15/325, Mawqi’ At Tafasir.]
Contoh Berbuat baik pada Non Muslim
Pertama: Memberi hadiah kepada saudara non muslim agar ia melihat nilai-nilai kemuliaan didalam Islam.
Adalah ‘Umar pernah memberi hadiah pakaian kepada saudaranya di Makkah sebelum saudaranya tersebut masuk Islam. (HR. Bukhari no. 2619)
Kedua: Menjalin hubungan dan berbuat baik dengan orang tua dan kerabat non muslim.
Dari Asma’ binti Abu Bakr –radhiyallahu ‘anhuma-, ia berkata, “Ibuku mendatangiku, padahal ia seorang musyrik di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian aku ingin meminta nasehat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku berkata, “Sesungguhnya ibuku mendatangiku, padahal ia sangat benci Islam. Apakah aku boleh tetap menyambung hubungan kerabat dengan ibuku?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya boleh. Silakan engkau tetap menjalin hubungan dengannya.” [HR. Bukhari no. 2620.]
Allah melarang memutuskan silaturahmi dengan orang tua atau kerabat yang non muslim dan Allah tetap menuntunkan agar hak mereka sebagai kerabat dipenuhi walaupun mereka kafir. Jadi, kekafiran tidaklah memutuskan hak mereka sebagai kerabat. Allah Ta’ala berfirman :
وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman: 15).
Ketiga: Berbuat baik kepada tetangga walaupun non muslim.
Mujahid berkata, “Saya pernah berada di sisi Abdullah ibnu ‘Amru sedangkan pembantunya sedang memotong kambing. Dia lalu berkata, ”Wahai pembantu, Jika anda telah selesai (menyembelihnya), maka bagilah dengan memulai dari tetangga Yahudi kita terlebih dahulu.” Lalu ada salah seorang yang berkata, “(memberikan sesuatu) kepada Yahudi? Semoga Allah memperbaiki kondisi anda.” Abdullah bin ’Amru lalu berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwasiat terhadap tetangga sampai kami khawatir kalau beliau akan menetapkan hak waris kepadanya.” [Adabul Mufrod no. 95/128. Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan bahwa riwayat ini shahih.]
Syaikh Abdul ‘Aziz Bin Baaz -rahimahullah- (Salah seorang ulama ahlul hadits, Rektor Universitas Islam Madinah 1390H-1395H. Semasa hidupnya beliau pernah menjabat sebagai Ketua Lajnah Daimah Lembaga Kibarul Ulama Saudi Arabia) (setelah memberikan dalil-dalil dari Al Qurán dan Hadits terkait pertanyaan tentang persaudaraan dengan non muslim)
Beliau berkata :
Seorang muslim wajib untuk berlepas diri dari orang-orang musyrik dan membenci mereka karena Allah. Namun tidak boleh mengganggu mereka, meneror mereka, atau berbuat yang melebihi batas padahal anda tidak memiliki hak. Walau demikian, tetap tidak boleh menjadikan mereka teman karib atau orang yang sangat disayangi. Adapun jika secara kebetulan anda makan bersama dalam sebuah jamuan, atau secara kebetulan menonton sesuatu bersama, tanpa menganggap dia sebagai teman karib dan tanpa ada rasa loyal terhadapnya, hukumnya boleh.
=============
=============
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Untukmu agamamu, dan untukkulah Agamaku
(QS. Al Kaafiruun : 6 )
Wallahu A’lam.](https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/c0.0.403.403/p403x403/547377_515797898453014_1347720380_n.jpg)
Hari Raya adalah masalah agama dan akidah, bukan masalah keduniaan. Maka hari raya orang-orang yang menyembah selain Allah Pencipta semesta alam adalah perayaan yang mengekspresikan keyakinan yang batil, yang menunjukkan perbuatan syirik dan kekufuran mereka.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
“Bahwasanya hari-hari raya itu merupakan bagian dari lingkup syariat, ajaran dan ibadah….seperti halnya kiblat, shalat dan puasa. Maka tidak ada bedanya antara menyepakati mereka didalam hari raya mereka dengan menyepakati mereka didalam segenap ajaran mereka….bahkan hari-hari raya itu merupakan salah satu ciri khas yang membedakan antara syariat-syariat (agama) yang ada. Juga (hari raya) itu merupakan salah satu syiar yang paling mencolok.”(Iqtidha’ Shiratil Mustaqim hal. 292)
Maka berikut sikap seorang muslim terhadap hari raya orang-orang musyrik.
Langganan:
Postingan (Atom)