"Jangan lihat pakaian saya, tapi lihatlah apa yang saya kerjakan nanti,"
ujar Hayrunnisa Gul, saat wartawati sebuah stasiun televisi asing
memawancarainya tak lama setelah pelantikan suaminya, Abdullah Gul,
sebagai presiden Turki, pada Agustus 2007. Saat itu, dunia berpaling
pada terpilihnya Gul yang dianggap akan membawa kembali negara sekuler
Turki pada sistem Islam.
Beda dengan para ibu negara sebelumnya,
Hayrunnisa memilih tetap berkerudung. Padahal pada pemerintahan
sebelumnya, jilbab sempat dilarang masuk ke lembaga-lembaga resmi
negara. Saran agar ia menanggalkan jilbab, tak pernah diindahkannya.
Kendati berjilbab, Hayrunnisa selalu tampil menawan.
Ia membuang jauh anggapan bahwa jilbab identik dengan baju kedodoran,
tak modis, dan kumuh. Ia tampil rapi, anggun, dan tetap dalam kaidah
syar'i. Namun lagi-lagi, ia selalu meminta agar jangan menilainya dari
pakaian, tapi dari karya yang dihasilkan.